WAHAI DIRI
Wahai diri….
Aku bertanya padamu
Dari sekian panjang perjalanan
Apakah yang kau cari ?
Wahai raga yang terlelap
Aku bertanya padamu
Dari sekian panjang waktu tidurmu
Apa yang sudah kau buat untuk umat ?
Wahai jiwa-jiwa petarung
Aku bertanya padamu
Dari sekian amal yang kau buat
Manakah yang benar-benar untuk Rabbmu?
Wahai lisan yang tajam
Aku bertanya padamu
Dari sekian kata yang keluar dari lisanmu
Berapa banyak yang sudah kau lakukan sendiri ?
Wahai ruhiyah yang ringkih
Aku bertanya padamu
Dari sekian pertempuran yang kau ikuti
Bekal ruhiyah apa yang kau siapkan ?
Wahai diri
Jawablah dengan segenap kejujuran hatimu
Apakah ORIENTASI da’wahmu?
Ridho siapakah yang kau cari ?
Balasan apakah yang kau harap ?
Apakah yang kau inginkan ?
Selaksa duniakah ?
Harta, tahta, dan wanita ?
Atau kebahagiaan dunia dan akhirat ?
Wahai diri
Berhentilah sejenak
Tengoklah kebelakang
Urai kembali sejarah yang kau torehkan
Evaluasi setiap amal yang dilakukan
Hisablah dirimu atas detik-detik yang terlalui
Dan jujurkan pada Rabbmu
Wahai diri
Keikhlasan adalah buah tazkiyatun nafs tanpa henti
Tiada yang kan sanggup menilainya
Kecuali Rabbmu dan bashirah hatimu
Maka…
Kembalilah…….
Luruskan Orientasi da’wahmu
Bertaubatlah dengan selaksa khauf dan rojamu
Bersujudlah dan berdoalah dengan sungguh-sungguh
Tuk lalui jalan ini
Dengan keimanan dan taqwa diri
Azsya
Katakanlah (Muhammad),”Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?( Yaitu ) orang yang sia-sia perbuatan dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya…”
( Q.S Al-Kahfi 103-104 )
No comments:
Post a Comment