Tuesday, August 28, 2007

Ruang Jiwa

Hampa

Sepi dan sendirian

Tanpa penghuni yang nyata

Gelap bertirai bisikan dan tawa yang menakutkan

Mengelitik, mencekik meski kerap begitu menarik

Berlari dalam kegelapan

Setiap jiwa selalu meradang di sisi ini

Muncul dalam ragam nafsu yang membabi buta

Memporak porandakan kesadaran

Menginjak-injak keimanan

Menertawakan kebodohan

Saat mempertaruhkan harga mahal sebuah kekekalan

Kalian tidak akan pernah MENANG

TAK KAN KUBIARKAN MENANG

Meski harus berdarah-darah melawanmu

Sekeping hati ini takkan kubiarkan menjadi milikmu

SUDAH TERJUAL

Hati ini, jiwa ini, raga ini

Sudah terjual habis

Dengan sebuah perniagaan yang luar biasa

Dengan sebuah janji yang pasti benar

Meski hati ini tercompang camping

Robek bahkan terluka

Takkan kubiarkan ruang ini dikuasai olehmu

Kegelapan ini bukan untukku

Maka sampai kapanpun

Perang ini takkan pernah usai

Hingga saat pengadilan di gelar

Dan perhitungan di mulai

Fujuroha wa taqwaha

Pertempuran tanpa akhir

Namun ruang jiwa

Teruslah mutmainah…

Azsya

Yang merindu satu hati yang mutmainah. Yang berharap pada Rabb-nya, satu sisi gelap yang pekat diruang jiwanya berubah menjadi satu ruang terang penuh cahayaNya.

posted by media-itsar @ 20:55:00, No comment,

No comments: